Velg berdiameter besar membuat tampilan mobil menjadi macho dan keren. Modifikasi mobil terasa belum mantap 100% tanpa merubah sektor kaki-kaki terutama Roda (ban + velg). Karena bagian inilah yang membuat tampilan eksterior mobil berbeda dengan yang lain.
Dalam mengganti velg kita harus memperhitungkan faktor kenyamanan dan keamanan serta keawetan komponen/part yang terkait dengan kaki-kaki, jangan asal tampil gaya. Tidak jarang setelah memodif sektor kaki mobil (roda) muncul permasalahan seperti radius putar/belok roda sedikit, roda bergesekan dengan fender atau mangkuk shockbreaker, setir terasa lebih berat, jarak pengereman lebih panjang dan mungkin konsumsi BBM lebih boros dll.
Hal tersebut tidak akan terjadi jika kita cermat dalam memilih velg yang sesuai dengan mobil kita. Penggantian velg yang tepat akan membuat mobil terasa stabil dan nyaman dikemudikan karena daya cengkram roda terhadap jalan/aspal mengalami peningkatan.
Berikut ada beberapa atribut yang berhubungan dengan velg supaya kita mengenal dan tidak salah pilih buat mobil kesayangan kita.
Tire Sizing (Ukuran Ban)
Kode ban (deretan angka dan huruf) mudah kita temukan pada disisi samping kanan dan
kiri ban seperti gambar dibawah: 225/30/R18. 225 mempunyai arti lebar keseluruhan tapak ban dari sisi yang satu ke sisi lainnya (mm). 30 merupakan ketebalan dinding ban dihitung dari rasio persen lebar ban yaitu 30% dari 225 mm menjadi 67,5 mm. Sedangkan 18 adalah diamenter lingkar roda dalam inci.
"Bila ingin mengganti velg, usahakan diameter keseluruhan roda tetap sama dengan ukuran ban standar".
Jika ukuran roda mobil 205/40/R15, kita dapat memodif dengan menambah 2, 3, 4 inci (sesuai jenis dan varian mobil) dengan berpatokan pada penambahan lebar ban maksimal 10-15 mm dan pengurangan tinggi ban 5-10% misalnya menjadi 225/30/R18. Hal ini untuk mencapai ukuran lingkar roda/diameter yang tak jauh beda dengan ban standar.
Offset
Offset adalah besar tekukan permukaan tengah velg keluar atau ke dalam yang secara
umum digambarkan dengan angka Nol, Positif (+) dan Negatif (-).
Apabila ada velg dengan offset -47 dan +10 mm maka yang memiliki angka terkecil jika dipasang, velg akan terlihat makin keluar fender (celong). Sebaliknya makin besar angkanya, velg akan terlihat lebih ke dalam. Hal ini penting kita ketahui agar roda dapat bergerak luwes tidak gesrot/mentok dengan fender, mangkuk shockbreaker dan bagian dalam spatbor.
Contoh velg offset positif dan negatif
PCD (Pitch Circle Diameter)
PCD adalah jarak antara lubang baut yang satu dengan lubang baut di seberangnya diukur dengan mengambil titik terlurus dari masing-masing baut roda. Ukuran PCD biasa ditulis pada spek velg dengan jumlah baut seperti 4x100 yang berarti velg tersebut memiliki 4 buah lubang baut dengan ukuran PCD 100 mm. Ukuran PCD lain yang sering kita temui adalah PCD 4x114.3, PCD 5x100, PCD 5x114.3, PCD 5x120, PCD 5x139.7 dll.
"Untuk velg dengan 5 baut, penarikan garis PCD nya ada diantara 2 titik lubang baut yang ada di seberang lubang baut roda yang ditarik ukurannya".
Setiap mobil ada yang memiliki ukuran PCD sama dan berbeda tergantung jenis dan variannya. Angka PCD 100 adalah ukuran standar bagi kebanyakan mobil kelas kecil dan hatchback seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, Daihatsu Sirion dll. Prinsipnya makin besar dan berat bobot mobil, makin besar ukuran PCDnya. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan dan kenyamanan dalam mengemudi.
Rim Marking
Velg yang diproduksi umumnya memiliki tanda lahir y
ang biasa dicetak pada sisi belakang velg sebagai gambaran profil yang berhubungan dengan ukuran velg tersebut. Biasa ditulis dengan format yang berlaku global misalnya 16x7J ET49. Angka 16 berarti diameter lingkar velg dalam satuan inci. 7 berarti tingkat kelebaran velg diukur dari jarak sisi yang satu ke sisi lainnya dalam inci. J adalah model tekukan bibir luar velg. ET (Einpress Tief) diartikan sebagai Offset. Sedangkan angka 49 berarti velg memiliki offset positif.