Berikut tips yang dapat kita lakukan sendiri antara lain:
1. Periksa tinggi permukaan oli mesin dengan cara melihat pada dipstik (tongkat ukur) oli mesin. Pastikan berada di titik atas (upper level) dan tambahkan jika kurang. Gunakan oli mesin dengan tingkat SAE yang sesuai standar pabrikan atau lebih baik (SAE 30/40, SAE 20W-50, SAE 10W-30 dll). SAE (The Society of Automotive Enginers) adalah tingkat kekentalan (viskositas) oli. Kekentalan oli yang berbeda dimaksudkan untuk penggunaan yang berbeda pula. Mesin yang selalu dipacu dalam rpm tinggi (mobil sport) butuh oli yang lebih encer (SAE rendah) sebaliknya mesin yang dipakai/bekerja dalam rpm rendah butuh oli lebih kental (dump truk/kendaraan heavy duty).
Oli mesin yang kurang sampai lebih dari 30% dapat menyebabkan karter (bak oli) kekurangan oli mesin pada rpm tinggi, sehingga pompa oli tidak bisa bekerja maksimal mengedarkan oli ke seluruh bagian mesin. Jika hal ini terjadi, maka keausan komponen didalam mesin yang bergesekan menjadi lebih cepat aus dari semestinya.
Ganti filter oli setiap tap oli (5000 km) agar fungsi filter yang menyaring kotoran/partikel didalam oli dapat berfungsi baik dan tidak mampet. Filter yang mampet membuat oli bersirkulasi tidak melalui proses penyaringan lagi tetapi langsung melewati jalur bypass (bypass valve) agar sirkulasi oli dari karter ke mesin tidak terganggu dan tetap lancar.
Akibat dari kekurangan oli mesin dapat kita ketahui dari suara mesin yang tiba-tiba berubah menjadi lebih kasar, mesin seperti mau mati pada rpm rendah (kerja mesin berat), temperatur mesin cepat naik (overheating). Segera periksa tinggi permukaan/volume oli mesin apabila lampu indikator oli menyala. Kelalaian dapat menyebabkan mesin mobil mati seketika saat berjalan dan yang lebih parah mesin macet total/rusak dan harus turun mesin (overhaul).
2. Periksa tinggi permukaan air radiator dan reservoir, tambahkan dengan "Radiator Coolant/Coolant" jika kurang. Air radiator/coolant dapat mencegah timbulnya karat dan kerak dalam radiator, mencegah panas berlebih (overheating) dan mencegah kerusakan water pump dan thermostat. Jangan membuka tutup radiator untuk menambahkan air/coolant pada radiator saat kondisi mesin panas (dapat kita lihat pada meter temperatur menunjukkan kurang lebih 90 derajat) karena air panas yang bertekanan dapat menyembur keluar dan berbahaya jika mengenai badan/kulit.
jika terpaksa ingin menambah bisa melalui reservoir radiator yang nantinya air/coolant akan terhisap masuk ke radiator setelah panas pada radiator dan mesin berkurang (hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara radiator setelah terjadi penurunan temperatur dan reservoir yang berfungsi menyimpan uap air hasil dari tekanan berlebih akibat panas mesin).
Penggunaan air biasa untuk mengisi radiator dapat menimbulkan karat dan korosi dalam jangka panjang yang akhirnya dapat membuat radiator, water pump, thermostat, saluran air didalam mesin (water jacket) terkena karat dan mampet bahkan bocor sehingga aliran air radiator tidak lancar dan mesin menjadi panas.
Air radiator yang habis/radiator bocor akan membuat mesin panas berlebih (overheating) dan akan menyebabkan mesin macet, kepala silinder mesin melengkung dan olisil mesin menjadi cepat getas/keras.
3. Periksa tinggi permukaan minyak/oli rem. Tambahkan jika kurang, gunakan minyak rem sesuai/rekomendasi pabrikan (DOT 3, DOT 4, DOT 5). DOT (Departement of Transportation) adalah kualitas minyak rem yang menentukan titik didih minyak rem. Semakin tinggi angka DOT pasti akan semakin tinggi juga titik didihnya (lebih tahan terhadap panas, tidak merusak sil karet pada sistem rem dan antibeku).
Minyak/oli rem yang kurang dari batas "MINIMAL" dapat menyebabkan udara palsu masuk dalam sistem rem yang berakibat pada rem masuk angin/kosong/perlu dikocok dahulu agar berfungsi kembali (lakukan proses membuang udara/angin palsu jika diperlukan).
Jangan menambah/mencampur minyak rem dengan "DOT" berbeda yang dapat menyebabkan kerusakan sil karet pada sistem rem yang pada akhirnya membuat rem menjadi keras/macet/bocor bahkan tidak berfungsi yang disebabkan oleh sil karet pada master rem dan kaliper rem/silinder rem memuai dan berubah bentuk karena bahan kimia minyak rem yang tidak cocok.
4. Bersihkan filter udara dengan udara bertekanan dari kompresor, ganti baru jika sudah kotor. Bersihkan atau ganti baru filter udara setiap 10000 km atau lebih awal jika mobil sering dipakai pada daerah yang berdebu dan sering dipacu pada rpm tinggi. Filter udara yang kotor menyebabkan pemakaian bahan bakar menjadi lebih boros. Hal ini karena volume udara yang masuk ke mesin (ruang bakar) berkurang/lebih sedikit. Padahal mesin dalam rpm rendah sekalipun butuh volume udara banyak.
Filter udara yang kotor/rusak/berlubang membuat debu atau partikel kecil yang lepas masuk terhisap dan mengotori throttle body (rumah skep gas) yang berakibat pada skep gas tidak dapat menutup sempurna karena terganjal debu atau partikel kecil. Efeknya bahan bakar boros karena sensor throttle (TPS) membaca posisi skep gas membuka sehingga ECU akan menaikkan rpm lebih tinggi berdasar signal dari TPS walaupun saat posisi stasioner sekalipun.
Filter udara yang kotor juga menyebabkan debu akan masuk mengotori bagian dalam komponen EACV/IACV/Idle Speed sensor yang menyebabkan rpm mobil tidak stabil atau naik turun bisa saat kita menambah beban mesin (menyalakan AC, menyalakan lampu-lampu, beban pompa power steering) ataupun saat mesin dalam kondisi stasioner.
Filter udara kotor juga akan mengotori bagian dalam komponen FITV (Fast Idle Thermoswitch Valve). Komponen pada throttle body ini berfungsi untuk menaikkan rpm saat kondisi mesin masih dingin/dibawah suhu kerja optimum mesin sehingga suhu kerja mesin dapat cepat tercapai dan mesin tidak mudah mati saat dipanasi.
5. Periksa tinggi permukaan air aki. Tambahkan hanya dengan air aki/air yang sudah didestilasi jika kurang. Air destilasi adalah air biasa yang sudah dihilangkan kandungan garam dan mineral-mineral didalamnya yang mungkin dapat merusakkan sel/elemen didalam aki.
Aki yang air aki/larutan elektrolisanya kurang akan membuat aki tidak dapat menyimpan stroom/arus listrik dengan baik. Saat aki menerima stroom/arus listrik dari alternator, selain menyimpan stroom yang akan dipakai untuk stater mesin, kebutuhan kelistrikan mobil, aki juga akan melepas panas melalui air aki dengan cara mengeluarkannya lewat uap. karena itu air aki akan selalu kurang dan perlu ditambah.
Kekurangan air aki dapat menyebabkan sel/elemen didalam aki melengkung/kering/rusak karena panas saat pengisian oleh alternator dan aki dapat meledak jika saat pengisian air akinya kurang karena tidak dapat melepas panas berlebih.
6. Periksa tinggi permukaan oli power steering pada reservoir, tambahkan dengan oli ATF (Automatic Transmission/Transaxle Fluid) jika kurang sampai batas "COLD" jika kita menambah saat kondisi mesin dingin. Sebaliknya, tambahkan oli sampai batas "HOT" jika kita menambah saat mesin panas. Sedangkan untuk resevoir wiper cukup diisi dengan air biasa.
Periksa dan tambahkan oli power steering/ATF pada reservoir power steering jika volume oli kurang, setir terasa berat dan terdengar suara berisik saat mesin dihidupkan atau setir dibelokkan.
Oli power steering yang kurang/habis bisa disebabkan adanya kebocoran dalam pompa power streering sendiri/jaringan sistem kemudi hidrolis yang jika tidak segera dicari sebabnya dan diperbaiki dapat menyebabkan kerusakan parah pada pompa power steering dan sistem kemudi/rack steering yang pada akhirnya tidak dapat diperbaiki dan harus ganti baru.
Dengan demikian kondisi mobil yang terawat akan memiliki umur pakai yang relatif lebih panjang/awet dan memiliki nilai/harga jual kembali yang lebih baik.
0 comments:
Post a Comment